ANIES FOR PRESIDEN RI 2024
Rabu, 24 Juli 2019
Edit
Lembaga survei Indo Baromater memprediksi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bakal menjadi calon presiden terkuat dari unsur kepala daerah pada Pilpres 2024.
"Anies Baswedan diprediksi bakal menjadi calon presiden terkuat pada Pilpres 2024," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qadari di kawasan Tebet, Jakarta, Sabtu (13/4/2019).
"Lulusan UGM tersebut menjadi calon bintang pada pilpres lima tahun mendatang. Sebab jika pada Pilpres 2019 ini Presiden Joko Widodo kembali terpilih, maka tidak ada calon petahana lagi pada kontestasi periode berikutnya," kata dia menambahkan.
Qodari menyebut ada empat tokoh lain dari unsur kepala daerah yang diprediksi punya elektabilitas memadai sebagai syarat menjadi capres.
Keempat tokoh itu adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah.
Qodari mengatakan Anies memiliki peluang terbesar menjadi capres 2024 meski memimpin Jakarta yang populasinya lebih kecil dari Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
"Meskipun populasi penduduk DKI Jakarta hanya 4 persen jika dibandingkan populasi Jawa Barat sebesar 18,3 persen, Jawa Timur 15,1 persen dan Jawa Tengah sebesar 13,1 persen, namun DKI Jakarta merupakan Ibu Kota Indonesia yang otomatis menjadi pusat perhatian masyarakat luas," ujar Qodari.
Qodari menambahkan tingkat popularitas Anies bisa terkatrol karena banyak media baik online maupun cetak nasional yang terkonsentrasi di Ibu Kota. "Terutama media televisi nasional yang hampir setiap hari mengabarkan situasi, kondisi dan dinamika politik Jakarta ke daerah-daerah," ujarnya.
Indo Barometer juga menilai Anies mampu mengikuti jejak Presiden Joko Widodo membangun elektabiltas di tingkat nasional saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta hanya dalam waktu 2 tahun (2012-2014).
Faktor lain adalah latar belakang Anies yang dianggap mewakili kelompok Islam modernis karena mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu pernah menjadi anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) saat kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.
"Sebagaimana diketahui, mantan aktivis HMI cukup banyak tersebar di berbagai partai politik dan turut mewarnai kancah percaturan politik di Indonesia," kata Qodari.
Sumber: CNNIndonesia